Tim Densus 88 Antiteror kembali menangkap dua terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kedua terduga teroris itu ditangkap di dua lokasi berbeda.
Kedua terduga teroris ditangkap Sabtu (23/12). Mereka yakni FAF (22) yang ditangkap di Desa Gadingan, Kecamatan Mojobalan, dan ZE (39) ditangkap di Desa Gentan Kecamatan Baki.
Kabar penangkapan kedua terduga teroris itu dikonfirmasi Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya benar," kata Satake, mengutip Detik, Minggu (24/12).
Belum diketahui pasti apakah penangkapan kedua terduga teroris itu terkait dengan penangkapan empat terduga teroris yang dilakukan Densus 88 pada Kamis (14/22) lalu di Sukoharjo.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap empat orang berinisial TN (46), S (59), W (49), dan SW (44). Mereka ditangkap di empat lokasi berbeda.
Penangkapan pertama dilakukan kepada TN di Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol. Kemudian, ada dua orang lagi yang diamankan di dua lokasi berbeda, yakni S di Desa Karangasem, Kecamatan Bulu, serta W di Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo.
Keduanya ditangkap saat perjalanan pulang ke rumah, usai menjalankan salat berjamaah di masjid dekat rumah mereka, sekitar pukul 05.00 WIB.
Penangkapan terakhir dilakukan Densus 88 kepada SW di Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo. SW ditangkap usai mengantar anaknya sekolah sekitar pukul 07.00 WIB.
SUKOHARJO, KOMPAS.TV - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di Desa Karangasem, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (14/12/2023).
Dua terduga teroris yang diamankan tersebut berinisial S dan W.
S diketahui diamankan di Desa Karangasem, sedangkan W diamankan di Desa Mandan, Kecamatan Sukoharjo.
Terkait penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 ini, Kepala Desa Karangasem, Bambang Minarno membenarkan hal tersebut.
Bambang mengungkapkan, dari informasi yang ia peroleh, terduga teroris berinisial S ditangkap pada pukul 05.30 WIB setelah melakukan salat Subuh.
"Selesai Shalat Subuh diamankan oleh Densus," kata Bambang dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, Bambang juga mengatakan bahwa S merupakan sosok yang dianggap sebagai tokoh masyarakat.
Baca Juga: Densus 88 Bekuk Empat Terduga Teroris di Dumai Riau
Warga sekitar pun juga tidak menaruh curiga kepada S karena keseharian-nya beraktivitas layaknya masyarakat biasa.
"Beliau ini asli warga desa sini. Ya sehari-hari seperti masyarakat biasa saja," ujarnya.
Dalam penangkapan terduga teroris itu, Densus juga mengamankan sejumlah barang pribadi milik S, seperti buku, gawai, dan senapan angin.
Bambang menambahkan, penggeledahan rumah terduga teroris itu dilakukan oleh petugas Densus 88 selama sekitar 30 menit.
Kabar penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 ini turut dibenarkan Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit.
Sigit mengatakan, benar adanya operasi penangkapan terduga teroris di wilayah hukum Sukoharjo yang dilakukan oleh tim Densuss 88 dari pusat.
"Betul, langsung dari mabes. Dari Densus semua," ujarnya.
Baca Juga: Polri Mutasi dan Rotasi 535 Perwira: Ada 5 Kapolda, Kakorlantas, dan Kadensus
Sukoharjo (ANTARA) - Tim Densus 88 Mabes Polri menggeledah indekos yang ditinggali oleh seorang terduga teroris di Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kepala Desa Waru Pardijo Siswomartono di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan pada penggeledahan indekos terduga teroris berinisial SQ tersebut, Densus 88 mengamankan sekitar 12 barang bukti yang diduga terkait dengan jaringan terorisme.
"Dalam penggeledahan itu saya cuma jadi saksi, ada beberapa penemuan oleh Densus 88," ucapnya.
Ia mengatakan barang bukti yang ditemukan, di antaranya buku dan beberapa senjata tajam.
"Alat-alat busur panah, terus buku-buku, kemungkinan buku petunjuk apa. Pastinya saya tidak tahu karena tidak baca buku apa. Kemudian ada senjata tajam seperti golok, pedang," paparnya.
Ia mengatakan penggeledahan sudah dilakukan pada Senin (4/11) sore.
"Penggeledahan dimulai sekitar pukul 16.00 WIB sampai menjelang magrib atau sekitar 18.30 WIB," ujarnya.
Baca juga: Densus tangkap terduga teroris di tiga lokasi di Jateng
Baca juga: Polri ungkap identitas tiga terduga teroris yang ditangkap di Jateng
Sementara itu, dikatakannya, istri SQ merupakan ibu rumah tangga biasa yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pijat bekam. Sedangkan dari informasi yang beredar, dikatakannya, SQ sehari-hari bekerja di sebuah sekolah tahfiz di wilayah Kecamatan Baki.
Pardijo mengatakan keluarga tersebut sehari-hari cukup tertutup dan enggan berinteraksi dengan warga sekitar.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap tiga terduga teroris di tiga lokasi berbeda, Senin (4/11).
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisaris Besar Polisi Artanto membenarkan adanya penangkapan terduga teroris oleh Tim Densus 88 tersebut.
"Kemarin telah ditangkap tiga orang terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri, lokasi penangkapan di Kudus, Demak, dan Solo (Karanganyar)," tutur Artanto melalui pesan singkat.
Pewarta: Aris WasitaEditor: Chandra Hamdani Noor Copyright © ANTARA 2024
Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris di Jawa Tengah kemarin, salah satu di Solo Raya. Pria yang ditangkap berinisial SQ (44) warga asal Madura, Jawa Timur, namun berdomisili di Desa Waru, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Tim Densus juga menggeledah rumah kontrakan SQ dan menemukan sejumlah senjata tajam (sajam).
Kepala Desa Waru, Pardijo Siswomartono (75) mengatakan penggeledahan Densus dilakukan pada Senin (4/11) sekitar pukul 16.00-17.30 WIB. Dia dan Kaur Pemerintah Desa Waru, Suryanto, diminta sebagai saksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya cuma diam saja adanya penggeledahan itu, saya cuma saksi. Apa-apa penemuan itu dikumpulkan, sudah selesai, terus dibilang ada 12 item yang mau dibawa ke sana. Menjelang Maghrib selesai, terus upacara, terus petugas-petugas itu bilang 'pak ini saya bawa ke sana kalau tidak memenuhi syarat saya kembalikan ke sini'," kata Pardijo, saat ditemui awak media di Balai Desa Waru, Selasa (5/11/2024).
Ada sejumlah barang yang dibawa tim Densus. Pardijo mengatakan ada buku dan sejumlah sajam.
"Yang dibawa alat peraga, alat pemanahan, buku-buku, sama alat-alat seperti golok, pedang, alat-alat tajam itu lo. Semuanya ada 12 item," jelasnya.
Dia menjelaskan, SQ sudah mengontrak di Waru sekitar dua tahun. Ia tinggal bersama istri dan anaknya. Sepengetahuannya, SQ memiliki lima anak.
"Aktivitas kesehariannya yang istri itu bekam. Bekam ibu-ibu, masyarakat situ, ada keluhan dibekam di situ. Kalau yang laki-lakinya saya kurang tahu, tertutup tidak mau berhubungan dengan masyarakat," ucapnya.
Terkait penangkapan SQ, ia tidak mengetahui terkait apa. Ia baru mengetahui saat diminta jadi saksi penggeledahan rumah kontrakan SQ.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris di tiga lokasi di Jawa Tengah. Penangkapan dilakukan dalam satu hari.
Informasi yang diperoleh detikJateng, satu pria ditangkap di daerah Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Demak. Kemudian satu pria ditangkap di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kudus. Kemudian satu pria lainnya ditangkap di wilayah Solo.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, membenarkan informasi tersebut. Dia menegaskan penangkapan ditangani Densus 88 Antiteror.
"Betul, tiga orang terduga teroris (ditangkap) oleh Densus 88 Mabes Polri. Lokasi penangkapan di Kudus, Demak, dan Solo," kata Artanto saat dihubungi wartawan, Senin (4/11).
Dia menegaskan penanganan dilakukan oleh Densus 88. Untuk informasi berikutnya disampaikan Densus 88 Antiteror.
"Nanti yang menerangkan dari Densus 88. Kalau kronologisnya saya kurang 86, tapi penangkapan dalam satu hari (Senin)," ujarnya.